Penetapan Kadar Kafein Pada Kopi Bubuk Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Penetapan Kadar Kafein Pada Kopi Bubuk Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS

Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.advisor apt.Siti Jubaidah,S.Far.,M.Pd.
dc.contributor.advisor Henny Nurhasnawati,M.Si.
dc.contributor.author BELLA OLIVIA
dc.contributor.editor BELLA OLIVIA
dc.contributor.other apt.Heri Wijaya,M.Si.
dc.contributor.other Risa Supriningrum, S.Si., M.M.
dc.date.accessioned 2023-11-06T21:33:24Z
dc.date.available 2023-11-06T21:33:24Z
dc.date.copyright Semua hak cipta dilindungi oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda
dc.date.issued 2021-06-23
dc.identifier 1848401181254
dc.identifier.uri https://ecampus.stiksam.ac.id/repo/handle/123456789/188
dc.description Kata Kunci : kafein, kopi, spektrofotometri UV-Vis Referensi :
dc.description.abstract Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui kadar kafein dalam kopi bubuk. Kopi merupakan minuman yang sangat digemari di Indonesia karena cita rasa dan aromanya yang khas. Kandungan utama dalam kopi adalah kafein, yang merupakan salah satu jenis alkaloid. Kafein memiliki banyak manfaat namun terdapat pula efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan. Efek samping dari kafein adalah gugup, gelisah, tremor, insomnia, hipertensi, mual dan kejang bahkan dapat menimbulkan efek jangka panjang berupa penyakit degeneratif jika tidak dikonsumsi pada kadar yang benar. Sehingga, kadar kafein pada kopi bubuk perlu ditetapkan agar tetap aman untuk dikonsumsi. Penetapan kadar kafein ditentukan secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Data penelitian berupa data sekunder, dengan tahapan penelitian meliputi mengumpulkan literatur, mereduksi data dan meringkas sehingga didapatkan data utama inti tulisan, penyajian data dalam tabel dekskriptif, penarikan simpulan dan melakukan tinjauan ulang data yang didapat agar penarikan simpulan dilakukan dengan benar. Hasil perbandingan kadar kafein rata-rata yang terkandung pada kopi bubuk di Lombok lebih tinggi daripada kopi bubuk di Manado, yaitu kadar kafein rata-rata kopi bubuk di Lombok sebesar 1,25% dan kopi bubuk di Manado sebesar 1,15% namun keduanya dapat dikonsumsi karena memenuhi SNI yaitu tidak lebih dari 0,9-2%.
dc.publisher Farmasi (D3)
dc.subject kafein, kopi, spektrofotometri UV-Vis
dc.title Penetapan Kadar Kafein Pada Kopi Bubuk Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS
dc.type Thesis D3


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihatkan publikasi sederhana

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku