Perlihatkan publikasi sederhana
dc.contributor.advisor | apt.Siti Jubaidah,S.Far.,M.Pd. | |
dc.contributor.advisor | Henny Nurhasnawati,M.Si. | |
dc.contributor.author | SELA SAFITRI | |
dc.contributor.editor | SELA SAFITRI | |
dc.contributor.other | apt.Eka Siswanto Syamsul,M.Sc. | |
dc.contributor.other | apt.Reksi Sundu,M.Sc. | |
dc.date.accessioned | 2023-11-06T21:32:20Z | |
dc.date.available | 2023-11-06T21:32:20Z | |
dc.date.copyright | Semua hak cipta dilindungi oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda | |
dc.date.issued | 2023-08-22 | |
dc.identifier | 21482013097 | |
dc.identifier.uri | https://ecampus.stiksam.ac.id/repo/handle/123456789/20 | |
dc.description | Kata Kunci : Referensi : | |
dc.description.abstract | Biji alpukat memiliki kandungan zat yang bermanfaat bagi tubuh yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengobati sakit gigi, maag kronis, hipertensi dan diabetes melitus. Ekstrak etanol biji alpukat (Persea Americana Mill.) memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan proantosianidin. Pemanfaatan biji dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi simplisia, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi simplisia adalah proses pengeringan guna mendapatkan simplisia yang bermutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh metode pengeringan simplisia menggunakan oven suhu 60oC dan sinar matahari pada biji buah alpukat terhadap kadar proantosianidin secara spektrofotometri UV- Vis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dimulai dengan pengumpulan biji buah alpukat yang diperoleh dari kebun alpukat Desa Berambai kota Samarinda, pengolahan simplisia dengan variasi metode pengeringan, pembuatan ekstrak dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 95%, skrining fitokimia, dan penetapan kadar proantosianidin menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan pembanding katekin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji buah alpukat mengandung sejumlah besar alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, proantosianidin, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak diuji secara kuantitatif dengan spektrofotometer didapatkan panjang gelombang maksimum katekin adalah 499 nm. Kurva baku katekin adalah : y = 0,04903x + 0,42133 nilai r hitung = 0,99257. Berdasarkan hasil penelitian pada ekstrak etanol biji alpukat, pengeringan dengan metode sinar matahari memiliki kadar proantosianidin yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar proantosianidin dengan pengeringan metode oven. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pengeringan yang berbeda dapat mempengaruhi kadar proantosianidin pada ekstrak. | |
dc.publisher | Farmasi (S1) | |
dc.subject | ||
dc.title | PENGARUH METODE PENGERINGAN SIMPLISIA BIJI BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill) TERHADAP KADAR PROANTOSIANIDIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS | |
dc.type | Thesis S1 |
Files | Size | Format | View |
---|---|---|---|
There are no files associated with this item. |