Abstract:
|
Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C pada beberapa jenis cabai. Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu vitamin yang larut dalam air, mudah teroksidasi, dan peka terhadap rangsangan cahaya. Vitamin C banyak terdapat di buah dan sayuran, salah satunya pada cabai. Vitamin C pada cabai memiliki fungsi sebagai antioksidan yang baik untuk tubuh mampu meningkatkan daya tahan tubuh yang diserap oleh kalsium dalam tubuh, membantu proses metabolisme tubuh. Vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen interseluler. Pengukuran kadar vitamin C penting dilakukan, salah satunya dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian studi literatur. Tahap penelitian yaitu, reduksi data berupa penyuntingan dan meringkas, sehingga didapatkan data utama inti tulisan, penyajian data yaitu data dalam tabel deskriptif, penarikan kesimpulan, melakukan verifikasi dan tinjauan ulang data yang didapat agar penarikan simpulan dilakukan dengan benar. Analisis data yang digunakan adalah dengan metode deskriptif berupa data kualitatif dan kuantitatif yang dipaparkan secara baik sehingga dapat diinterpretasikan secara mudah. Hasil perbandingan kadar vitamin C pada beberapa jenis cabai mulai dari yang tertinggi berturut-turut adalah cabai keriting (571,4 mg/100 g), cabai rawit (431 mg/100 g), cabai katokkon (211,4 mg/100g), cabai paprika merah (29,961 mg/100 g), cabai paprika kuning (19,155 mg/100 g), dan cabai paprika hijau (11,967 mg/100 g). |