Abstract:
|
Coronavirus disease (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-Cov2. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menyatakan COVID-19 sebagai pandemi dan skala penyebaran penyakit terjadi secara global di seluruh dunia. Antibiotik dalam Penatalaksanaan COVID-19 menjadi salah satu terapi yang diberikan pada pasien COVID-19 di rumah sakit. Pemberian antibiotik pada pasien COVID-19 di rumah sakit masih terdapat perbedaan terapi yang didasari oleh infeksi atau gejala yang diderita pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan antibiotik pada pasien COVID-19 di rumah sakit beberapa kota. Penggunaan antibiotik pada penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, usia, golongan antibiotik, penggunaan antibiotik, dan pemberian antibiotik kombinasi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan cara mengumpulkan, mempelajari, lalu menelaah sumber literatur yang kemudian disajikan dalam tabel data. Data yang diteliti adalah penggunaan antibiotik pada pasien COVID-19 di rumah sakit yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan penyebaran COVID-19 berdasarkan jenis kelamin dari keempat rumah sakit yang paling banyak adalah laki-laki, sedangkan berdasarkan usia penyebaran COVID-19 paling banyak terinfeksi pada usia 40 sampai 65 tahun keatas. Perbedaan penggunaan antibiotik berdasarkan golongan antibiotik terbanyak yaitu pada Rumah Sakit Kota Bandung golongan makrolida (40,42%), untuk Rumah Sakit Kota Semarang golongan kuinolon (32,3%), Rumah Sakit Kota Jakarta golongan meropenem (52,68%), sedangkan Rumah Sakit Kota Banjarmasin golongan makrolida (5,84%). Pemberian antibiotik kombinasi hanya pada dua rumah sakit yaitu Rumah Sakit kota Bandung dengan kombinasi azitromisin dan seftriakson (28,03%), sedangkan Rumah Sakit Kota Semarang dengan kombinasi sefoperazon dan sulbaktam (7,3%). |