STUDI LITERATUR AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

STUDI LITERATUR AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

Perlihat publikasi penuh

Title: STUDI LITERATUR AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
Author: ADE DWI AGUSTINA
Abstract: Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Limbah kulit pisang kepok memiliki khasiat sebagai antibakteri, karena mengandung senyawa metabolit tanin, terpenoid dan flavonoid. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder yang berasal dari beberapa penelitian. Tahapan penelitian yaitu mereduksi data berupa penyuntingan dan meringkas sehingga didapatkan data utama inti tulisan berupa ringkasan terkait aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.), penyajian data berupa tabel deskriptif, analisis data yang dilakukan dengan metode analisis deskriptif yaitu analisis dengan membuat gambaran dari data-data yang terkumpul, selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil pengukuran zona hambat dengan konsentrasi Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (EEKPK) 96% konsentrasi 0,1, 0,3, dan 0,5% mendapatkan zona hambat secara berurutan yaitu 10,7, 11,7, dan 14,00 mm untuk bakteri S.aureus dan 3,5, 6,75, dan 14,75 mm untuk bakteri E.coli. Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (EEKPK) 96% konsentrasi 10% memiliki rata-rata zona hambat 18,67 mm untuk bakteri S.aureus dan 19,17 mm untuk bakteri E.coli. Ekstrak etanol kulit pisang kepok (EEKPK) 70% dengan konsentrasi ekstrak 0,3125, 0,625, 1,25, 2,5, dan 5% memiliki zona hambat berurutan 8,13, 8,63, 9,12, 10,93, dan 11,66 mm untuk bakteri S.aureus dan memiliki zona hambat 8,45, 9,08, 10,02, 11,45, dan 13,99 mm untuk bakteri E.coli. Sedangkan ekstrak etanol kulit pisang kepok (EEKPK) 70% pada konsentrasi ekstrak 25,50,75, dan 100% memiliki zona hambat secara berurutan sebesar 1,7, 1,4, 1,2, dan 8,8 mm untuk bakteri S.aureus. Kesimpulan yang dapat diambil adalah aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) bahwa konsentrasi uji yang dilakukan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Aktivitas antibakteri yang terbentuk bervariasi tergantung pada konsentrasi ekstrak dan pelarut yang digunakan.
Description: Kata Kunci : Referensi :
URI: https://ecampus.stiksam.ac.id/repo/handle/123456789/157
Date: 2021-06-23


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihat publikasi penuh

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku