Abstract:
|
Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaaan pelarut ekstraksi daun alpukat (Persea americana Mill) terhadap hasil rendemen. Pelarut yang dibandingkan dalam studi literatur ini adalah air, etanol, metanol, dan aseton. Daun alpukat mengandung komponen fitokimia seperti saponin, flavonoid dan alkaloid yang dapat digunakan sebagai obat-obatan. Studi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, mempelajari dan menelaah buku-buku, dan dokumen yang terkait seperti skripsi dan jurnal ilmiah. Data yang diambil dalam studi ini adalah data sekunder yang berasal dari beberapa penelitian berupa data rendemen dari perbedaan pelarut ekstraksi daun alpukat. Tahapan studi literatur meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dengan melihat data perbandingan hasil rendemen ekstrak daun alpukat, dengan menggunakan pelarut ekstraksi yang berbeda. Hasil penilitian nilai rendemen pada perbedaan pelarut dari ekstraksi maserasi daun alpukat menghasilkan nilai rendemen yang berbeda pada setiap pelarutnya, pada pelarut air mendapatkan hasil sebesar 17,61%, pelarut etanol 70% mendapatkan hasil sebesar 11,76%, pada pelarut methanol mendapatkan hasil sebesar 22,54%, dan pelarut aseton mendapatkan hasil sebesar 22,12%. Hal ini disebabkan oleh jenis pelarut yang digunakan, ukuran partikel, metode ekstraksi yang digunakan, dan lama waktu ekstraksi. |