Abstract:
|
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki aneka tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah – buahan salah satunya adalah buah alpukat yang permintaanya meningkat setiap tahunnya. Buah alpukat merupakan buah yang termasuk paling sering dikonsumsi. Masyarakat memanfaatkan pada buahnya saja sedangkan bagian lainnya seperti bijinya kurang dimanfaatkan. Pengeringan menggunakan oven dapat menghasilkan berat kering konstan lebih cepat, yang dipengaruhi oleh suhu yang digunakan sehingga dapat meningkatkan biaya produksi sedangkan pengeringan dengan sinar matahari dapat memberikan keuntungan dari segi biaya produksi yang murah dengan waktu yang singkat namun sinar matahari dapat mendegradasi senyawa fitokimia yang terkandung dalam simplisia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perlakuan pengeringan matahari langsung dan pengeringan oven serta menguji kadar fenolik total dengan fraksi etil asetat dan n-heksan biji buah alpukat (Persea americana Mill.). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Tahapan penelitian ini meliputi determinasi sampel, pengambilan sampel, pembuatan simplisia dengan cara pengeringan alami secara matahari langsung dan pengeringan buatan dengan oven pada suhu 60oC, ekstraksi secara maserasi, fraksinasi dengan etil asetat dan n-heksan, skrining fitokimia, dan penetapan kadar fenolik total secara spektrofotometri UV-Vis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif berupa data kualitatif dan kuantitatif. |