Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Labu Kuning Cucurbita moschata Durch Tethadap Bakteri Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Menggunakan Metode Well Diffusion

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Labu Kuning Cucurbita moschata Durch Tethadap Bakteri Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Menggunakan Metode Well Diffusion

Perlihat publikasi penuh

Title: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Labu Kuning Cucurbita moschata Durch Tethadap Bakteri Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Menggunakan Metode Well Diffusion
Author: NURUL MAGFIRAH
Abstract: Kulit labu kuning yang selama ini dianggap sebagai limbah, ternyata memiliki potensi sebagai antibakteri. Ekstrak etanol kulit labu kuning (Cucurbita moschata) mengandung saponin, flavonoid yang berperan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah labu kuning terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Obyek yang diteliti adalah diameter zona hambat aktivitas antibakteri dari ekstrak kulit labu kuning terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak kulit labu kuning dan variabel terikat pada penelitian ini adalah diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar sumuran Tahapan penelitian meliputi determinasi tanaman, pengumpulan sampel, pembuatan simplisia, ekstraksi, skrining fitokimia, dan dilakukan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode well diffusion dengan konsentrasi ekstrak 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 15%, 20%. Kontrol positif yang digunakan adalah kloramphenikol 0,1% dan kontrol negatif adalah DMSO (Dimetil sulfoksida) 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah labu kuning dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 10%, 15%, dan 20% dengan kategori lemah. Rata-rata zona hambat yang didapatkan pada bakteri Escherichia coli 3,2 mm, 4,1 mm, dan 4,7 mm. Sedangkan pada Staphylococcus aureus didapatkan rata-rata zona hambat 2,7 mm, 3,1 mm, dan 4,1 mm.
Description: Kata Kunci : Referensi :
URI: https://ecampus.stiksam.ac.id/repo/handle/123456789/35
Date: 2023-08-21


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihat publikasi penuh

Cari Publikasi


Advanced Search

Lihat

Akunku