Abstract:
|
Kulit manusia berfungsi sebagai proteksi, fungsi proteksi akan terganggu jika kulit sering terpapar polusi dan radikal bebas dari sinar UV matahari. Melawan radikal bebas dapat diberikan antioksidan. Sumber antioksidan dapat dijumpai pada biji Alpukat (Persea americana Mill.) dan beras merah (Oryza nivara L.). Biji alpukat memiliki sumber senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan dan beras merah memiliki senyawa antosianin sebagai antioksidan, selain itu beras merah berfungsi mengangkat sel kulit mati. Sediaan topikal sangat dibutuhkan untuk melindungi kulit dari serangan radikal bebas, sediaan topikal dapat berupa lulur kocok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sifat fisik dan mengetahui kandungan aktivitas antioksidan dalam sediaan lulur kocok. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Biji alpukat diekstrak menggunakan pelarut etanol 95% yang diformulasikan menjadi sediaan lulur kocok beras merah kombinasi ekstrak biji alpukat, dengan konsentrasi ekstrak biji alpukat 2,5%, 5% dan 7,5%. Evaluasi sediaan lulur kocok meliputi uji organoleptis, uji viskositas, uji sedimentasi, uji redispersi dan uji aktivitas antioksidan metode DPPH dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil uji mutu fisik menunjukkan bahwa F0, F1, F2, F3 memenuhi persyaratan yang baik pada uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH , uji sedimentasi dan uji redispersi. Pada pengujian pH memenuhi syarat pH kulit 4,5-8, pada pengujian viskositas F0 memiliki viskositas yang baik dari minggu 0 hingga minggu 4. Pada F1, F2 dan F3 mengalami peningkatan viskositas. Pada pengujian sedimentasi memenuhi syarat memiliki harga mendekati 1 dan pada pengujian redispersi memiliki syarat tidak lebih dari 30 detik. Nilai antioksidan pada F1 dengan konsentrasi ekstrak biji alpukat 2,5% menghasilkan nilai IC50 1.655,11 ppm, nilai IC50 pada F2 dengan konsentrasi 5% menghasilkan nilai IC50 956,51 ppm, dan pada F3 dengan konsentrasi 7% menghasilkan nilai IC50 725 ppm. Sediaan lulur kocok tergolong ke dalam antioksidan lemah. |